Edukasi

Tim PKM Politeknik Negeri Medan Berikan Literasi Eco-Food kepada Kelompok Tani Desa Nangbelawan

×

Tim PKM Politeknik Negeri Medan Berikan Literasi Eco-Food kepada Kelompok Tani Desa Nangbelawan

Sebarkan artikel ini
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Politeknik Negeri Medan memberikan literasi tentang pemahaman ekosistem eco-food dari hasil pertanian kopi kelompok Tani Desa Nangbelawan, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo.
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Politeknik Negeri Medan memberikan literasi tentang pemahaman ekosistem eco-food dari hasil pertanian kopi kelompok Tani Desa Nangbelawan, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo

Karo, – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Politeknik Negeri Medan memberikan literasi tentang pemahaman ekosistem eco-food dari hasil pertanian kopi kelompok Tani Desa Nangbelawan, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, 18 Agustus 2024 lalu.

Kopi sendiri masuk dari salah satu produk organic (eco-food)(Razak et al., 2023) dan produk wisata di Kabupaten Karo.

Tim yang terdiri dari Rezha Destiadi, Andi Supriadi Chan, Annalisa Sonaria Hasibuan, Dine N. Badriansyah serta dilengkapi oleh tim mahasiswa yang seluruhnya dari Politeknik Negeri Medan untuk Program Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2024 ini juga memberikan pelatihan bagaimana konsep pemasaran berbasis teknologi digital agar produk hasil tani di desa ini dapat bernilai tambah, baik sisi promosi maupun produksi.

Rezha Destiadi menjelaskan, pariwisata sebagai daya saing ekonomi daerah tentu semakin meningkat sejalan dengan perubahan pilihan dan peningkatan gaya hidup masyarakat.

Maka itu, sebutnya, perlu terobosan agar pariwisata bangkit dan berdaya saing ekonomi melalui kelompok penyuluh kopi organik yang menangani para petani untuk menghasilkan kualitas kopi lebih baik dalam mengembangkan sistem eco-food.

Kelompok ini berfokus ke produk organik kopi dengan menggunakan pupuk organik murni dan tata kelola tanam ekologis/pertanian-perkebunan ekologis.

Kelompok Tani merasakan dengan adanya kegiatan ini, wawasan tentang penambahan nilai tambah dari produk hasil pertanian di desa mereka semakin jelas.

“Kami berharap bahwa proses pendampingan tentang pemasaran produk lanjutan ecofood kopi ini dapat dilanjutkan di periode berikutnya agar pasar produk hasil tani dapat diperluas ke luar Kabupaten Karo,” tutur Banoawi, salah seorang peserta pelatihan.

Rezha Destiadi menambahkan, Tim PKM berharap pada masa mendatang kegiatan ini dapat dilanjutkan dengan mitra binaan desa yang memperoleh pelatihan usaha Ecofood sebanyak mungkin dengan asal desa yang berbeda serta dilengkapi strategi pemasaran produk usaha kopi Arabica khas desa setempat yang diajarkan dan didampingi pelaksanaannya sehingga mitra benar-benar mahir termasuk membantu menyediakan katalog produk Kopi Karo.

(mdc/zan/red)