Jawa Barat KlikNusa | Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) tengah menyelidiki ancaman bom yang menyasar acara wisuda Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) di Kota Bandung. Ancaman ini menjadi perhatian serius, terutama karena beredar melalui selebaran surat teror menjelang momen bersejarah bagi para wisudawan.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast, dalam konferensi pers di Mapolda Jabar, Jumat (15/12/2024), menjelaskan bahwa ancaman ini disampaikan dalam bentuk surat kepada pihak kampus sebelum acara wisuda yang berlangsung pada 15-17 November 2024.
“Penyelidikan masih berjalan. Tentunya kami juga akan mencoba menggali, masih akan melakukan pendalaman sejauh mana siapa yang menyebarkan teror ini. Itu akan kami dalami,” ungkap Jules.
Upaya Pengamanan Intensif
Menanggapi ancaman tersebut, Polda Jabar bergerak cepat dengan melakukan sterilisasi di lingkungan kampus. Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dari Brimob Polda Jabar dikerahkan untuk memastikan keamanan area. Hingga kini, hasil pemeriksaan tidak menunjukkan tanda-tanda keberadaan bom atau bahan mencurigakan lainnya.
“Dari surat tersebut tentu kami melakukan upaya-upaya pengamanan, dan bentuk upaya lain yang kami lakukan adalah sterilisasi,” jelas Jules.
Sterilisasi ini menjadi langkah awal untuk memastikan wisuda berjalan lancar tanpa gangguan. Meskipun belum ada bukti yang mendukung ancaman tersebut, pihak kepolisian tetap bersikap waspada.
“Saat ini kami belum menemukan. Artinya surat ancaman tersebut tentu bisa disikapi dengan bijak juga baik oleh kalangan kampus maupun seluruh masyarakat Kota Bandung,” kata Jules.
Pengamanan Ditingkatkan
Untuk memastikan keamanan selama acara wisuda, Polda Jabar mengerahkan sekitar 100 personel kepolisian yang berjaga di sekitar kampus Unpar. Langkah ini dilakukan untuk mencegah potensi ancaman dan memberikan rasa aman bagi para wisudawan, keluarga, serta seluruh tamu undangan.
“Mulai pagi hari ini juga tetap dilakukan pengamanan oleh pihak kepolisian, ada kurang lebih 100 personel yang kami libatkan untuk pengamanan pelaksanaan wisuda,” ujar Jules.
Polda Jabar menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas kasus ini. Pelaku yang bertanggung jawab atas teror tersebut akan ditindak tegas, terutama karena perbuatannya berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Secepatnya kita bisa mengungkap siapa pelaku yang berusaha menimbulkan kekhawatiran di masyarakat atau terlebih kepada pihak kampus dengan menyebarkan teror dan berita-berita yang tidak benar,” tegas Jules.
Kasus ancaman bom ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga ketenangan dan kewaspadaan dalam menghadapi situasi genting. Langkah cepat pihak kepolisian dalam menangani ancaman ini menunjukkan kesiapan dan profesionalisme mereka dalam melindungi masyarakat.
Namun, ancaman semacam ini juga memunculkan pertanyaan mendalam. Siapa yang berada di balik teror ini, dan apa motif di balik ancaman tersebut? Apakah ada faktor lain yang perlu diwaspadai terkait keamanan di lingkungan kampus? Polda Jabar kini menghadapi tantangan untuk mengungkap fakta sebenarnya di balik kasus ini.
Editor : KN2